Akhir Akhir Ini gw lagi sangat depresi memikirkan masa depan, entahlah judul postingan kali ini emang agak depresi sih , tapi judul postingan ini bisa ngebuat gw tambah semangat buat ngejalanin hidup, di negeri ini cuman ada 2 orang yang sampe sekarang bisa ngebuat gw terenyuh saat prosesi penuh hikmat , yaitu pertama alm. KH. Abdurrahman Wahid dan alm H. Jefri Al Buchori. Yang belum lama adalah Uje, ya beliau telah berpulang terlebih dahulu dengan didampingi dan ditemani oleh para orang-orang yang telah mempunyai kesan terhadap beliau, begitupun dengan Gus Dur, saat jenazahnya hendak disholatkan dan dikuburkan beliau juga ditemani oleh orang-orang yang telah berkesan terhadap kharismanya.
Mereka memang 2 contoh yang mungkin berbekas buat gw sendiri, bukan karena siapanya mereka tapi karena kepribadian dari mereka. Gw jadi mikir saat tiba gw nanti harus dikafani dan disholatkan serta di antar ke liang lahat, mungkin kah orang-orang akan sebanyak itu? karena yang gw tau dari berbagai kisahpun, saat kita meninggal dan akan disholatkan jumlah baris atau shaf apabila sudah sebanyak 3-5 shaf maka jenazah tersebut akan lapang jalan ke alam berikutnya.
Jika saatnya nanti gw meninggal, mungkin gak sih tukang bakso atau uda-uda dirumah makan Padang langganan gw bakalan rela meninggalkan dagangannya untuk ikut menyolatkan serta menguburkan gw?
Jika saatnya gw nanti meninggal, apakah mungkin teman-teman kerja dan teman-teman tongkrongan akan ijin dari kantornya untuk berlomba-lomba datang terlebih dahulu untuk ikut memandikan jenazah gw?
Jika nanti gw meninggal, apakah mau mba-mba penjaga toko pulsa tempat biasa gw isi pulsa datang ke rumah gw untuk bertakziah dan mendo’akan gw 7 hari berturut-turut?
Saat nanti gw meninggal, mungkinkah para OB di sekolah dulu dan Satpam ditempat dikomplek perumahan akan selalu bercerita dan bersedih ketika ada orang yang bertanya tentang gw?
Ketika gw meninggal , akankah sahabat dan teman lama gw menangis mendengar gw meninggal ?
Ketika gw meninggal, akankah ada orang yang berkesan selama mereka mengenal gw?
itulah pertanyaan yang ada dipikiran gw sekarang. catatan aja sih Kematian itu bisa datang kapan saja. Bahkan bayi baru lahir pun bisa mati. Jika kita menunda-nunda untuk sholat dan lebih memilih untuk bereskan dulu kerjaan, apakah yakin bakal selesai kerjaannya ? Bagaimana bila mendadak kita kesetrum kabel computer saat ngerjain tugas kemudian langsung the end ?.Mengenai nunda-nunda waktu sholat ini, jujur aja sih gw juga masih sering melakukannya. Terutama saat pulang kerja. waktu naik motor saat pulang kerja, gw dengar suara azan magrib dan pas adzan gw malah masih naik motor . Tapi sholat? gw memilih nanti sholat kalo udah sampai rumah! Bayangkan, jika ternyata Allah menggariskan bahwa motor gw enggak pernah sampai ke rumah? Sungguh gw akan menyesal sampai mati! Mungkin gw hanya bisa meratapi dan bila Allah mengizinkan, gw mohon agar waktu bisa diputar ulang lagi
Lalu, apakah kematian itu menakutkan? Bagi gw YA- karena gw belum siap. Ibadah gw masih bolong-bolong Tapi siapa yang bisa menghindar dari kematian? Sekalipun kita sudah sedemikian hati-hati dalam beraktifitas guna menghindari kematian, dia tetap akan datang juga. gw jadi inget pesan nabi tentang kematian
nabi berkata : Jangan takut mati karena pasti terjadi. Semua insan pasti mati, hanya soal waktu! Sekarang, besok, lusa atau yang akan datang. Maka persiapkan diri anda sebaik-baiknya. Segeralah, jangan ditunda!
gw janji gak akan nunda nudan waktu sholat !! dan Kalo boleh milih nih antara mati dalam keadaan Husnul Khotimah atau Berkesan bagi banyak orang gw lebih memilih berkesan bagi banyak orang. Karena kenapa, gw tau kadar keimanan gw dalam menjalani syariah agama, jadi gw memilih bukan sebagai Husnul Khotimah. Namun gw pengen berusaha menjadi orang yang sangat berkesan untuk orang-orang dan ketika waktu gw habis maka orang-orang yang mengenal gw lah yang akan menjadikan gw Husnul Khotimah.