Perbedaan Antara Jailbreak Dengan Root

Sistem operasi (OS) terbesar perangkat seluler saat ini masih dipegang oleh dua perusahaan besar yaitu Apple dengan iOS dan Google dengan android. Perlahan ada beberapa perusahaan mulai membuka peluang bermain disegmen ini seperti halnya Huawei dengan OS yang diberi nama HongMeng.

Munculnya HongMeng tidak bisa dilepaskan dari perseteruan dagang antara Amerikan dengan China. Sebelum HongMeng perusahaan raksasa korea yaitu Samsung lebih dulu membuat terobosan dengan membuat ponsel pintar dengan OS sendiri yaitu Tizen. Sistem operasi Tizen kini sudah merambah ke perangkat lain seperti Smart TV dan jam pintar.


Pada perangkat ponsel pintar Android dan iOS dikenal dengan istilah Jailbreak dan Root. Dari sisi kegunaan hampir mirip yaitu memaksimalkan fitur yang diberi batasan oleh produsen dalam hal ini Apple dan Android. Semua ponsel pintar selama masih dalam masa garansi kemudian dilakukan root dan jailbreak maka garansi akan otomatis hilang.

Jailbreak
Istilah ini hanya ada diperangkat iPhone. Seperti diketahui iPhone hanya memperbolehkan menginstal aplikasi dari App Store saja. Semua aplikasi yang tidak tersedia di App Store dapat diinstal namun harus dilakukan proses jailbreak terlebih dahulu.

Fungsi utama jailbreak sudah jelas yaitu untuk mengistal aplikasi yang tidak tersedia di App Store. Fungsi selanjutnya adalah jika aplikasi berhasil diinstal di iPhone fitur-fitur aplikasi dapat berfungsi secara maksimal artinya pembatasan minimal sudah tidak ada.

Proses jailbreak agak susah karena butuh software dan juga perangkat lain dalam hal ini PC atau komputer dan koneksi internet. Kesulitan lainnya adalah untuk iOS terbaru juga relatif susah untuk di jailbreak. Meskipun sulit banyak jasa jailbreak online bukan online dalam artian proses dilakukan secara online. Mereka menjual jasa via online tinggal dicari saja sesuai dengan tempat tinggal.

Rooting.
Bagi driver ojek online istilah ini sudah tidak asing lagi karena sebagian dari mereka mungkin sudah pernah melakukan rooting di ponsel Android yang dimiliki. Tujuan mereka melakukan rooting adalah agar bisa menginstal aplikasi GPS moderator dengan tujuan untuk menitik tempat tertentu.

Ponsel Android sedikit berbeda dengan ponsel iPhone dalam hal proses instalasi aplikasi. Semu aplikasi yang tidak tersedia di Play Store masih dapat diinstal di Android tanpa harus melakukan proses rooting. Jadi dalam hal ini rooting fungsinya adalah memaksimalkan batasan-batasan yang ada di ponsel Android.

Proses rooting hampir sama dengan proses jailbreak namun relatif lebih mudah. Software rooting lebih mudah dicari dan lebih update. Penyedia jasa rooting online juga banyak tersedia dalam artian untuk bertemu pemilik jasa bukan dalam pengertian proses rooting nya dilakukan secara online karena fisik ponsel tetap harus dipegang.

Dalam beberapa tutorial ditemukan cara rooting cukup menggunakan ponsel saja. Cara ini diklaim berhasil. Saya sendiri agak ragu bahkan untuk mencobanya. Sebaiknya lakukan rooting dengan perangkat PC atau Laptop. Semoga penjelasan singakat ini muah dipahami. Jika masih ada pertanyaan silakan tinggalkan komentar.

Posting Komentar

© kulouwu. All rights reserved. Distributed by ASThemesWorld